JUDUL
|
|
LAPORAN
HASIL PENGAMATAN JARINGAN PADA TUMBUHAN
|
TUJUAN
|
1
|
Mengamati
macam – macam jaringan Tumbuhan
|
|
2
|
Membandingkan
system organ pada tumbuhan
|
|
3
|
Mengamati
bagian akar, batang dan daun pada tumbuhan
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Ilmu tentang
struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan perlu dipelajari karena merupakan
dasar dari penerapan pemanfaatan tumbuhan bagi kehidupan manusia. Selain itu
ilmu tersebut juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di bidang
keanekaragaman hayati.
Jaringan adalah
sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh
bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Tumbuhan ada dua macam yaitu
tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau
disebut monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil. Perbedaan
dari struktur luar yaitu struktur bunga, sistem pengukuran, struktur daun dan
perkecambahan. Struktur dalam perbedaannya yaitu terdiri dari pembuluh akut
pada batang, akar dan daun.
Tujuan dari
praktikum ini yaitu pengenalan akan jaringan pada tumbuhan untuk mengetahui
perbedaan struktur organ dikotil dan monokotil melalui penampang melintang pada
akar, batang, dan daun pada organ tumbuhan dikotil dan monokotil. Manfaat dari
praktikum ini yaitu dapat mengetahui perbedaan-perbedaan struktur organ pada
dikotil dan monokotil.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
pengertian jaringan ?
2. Apa
pengertian dan fungsi dari jaringan meristem dan jaringan dewasa ?
3. Organ-organ
apa saja yang terdapat pada tumbuhan? Apa saja fungsinya?
4. Apa
perbedaan dari jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun pada tumbuhan
dikotil dan monokotil ?
C. TUJUAN
PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian kali ini,
antara lain sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan
pengertian jaringan, jaringan meristem, dan jaringan dewasa.
2. Mengetahui
fungsi dari organ yang terdapat pada tumbuhan.
3. Mengidentifikasi
jaringan penyusun akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil maupun monokotil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
JARINGAN
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan
koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar,
1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain
dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat
dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan
(Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan,
dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).
B. MACAM-MACAM
JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan pada tumbuhan ada dua macam,
yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan dewasa (permanen).
1. Jaringan
Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda
yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk
mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di
dalamnya (Yartim, 1987). Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau
bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk dan
ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil (Prawiro,
1997).
Jaringan meristem memiliki ciri-ciri,
antara lain: aktif membelah dan belum mengalami deferensiasi, berukuran kecil
dan berdinding tipis, memiliki nukleus yang relative kecil, bervakuola kecil,
dan mengandung banyak sitoplasma, serta berbentuk kuboid atau prismatik.
Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan
meristem terbagi menjadi tiga, antara lain :
a. Meristem
lateral (samping), adalah meristem yang terdapat di kambium dan kambium gabus
(felogen).
b. Meristem
interkalar (antara), adalah meristem yang terdapat di jaringan
dewasa dan terdapat di pangkal ruas batang.
c. Meristem
apikal (ujung), adalah meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar.
Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan
meristem terbagi menjadi tiga, antara lain :
a. Promeristem,
adalah jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan msih dalam tingkat
embrio.
b. Meristem
primer, adalah meristem yang berasal dari sel-sel embrional yang merupakan
kelanjutan dari pertumbuhan dan perkembangan embrio atau lembaga yang terdapat
di ujung batang serta ujung akar.
c. Meristem
sekunder, adalah meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah terhenti
pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali.
2. Jaringan
Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang
terdiri atas sel-sel yang sudah tidak aktif membelah dan telah mengalami
deferensiasi.
a. Jaringan
pelindung, berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.
Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus.
Jaringan epidermis, berfungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya, tempat
masuknya air dan mineral pada akar muda, epidermis air untuk transpirasi. untuk
keluar masuknya O2 dan CO2. Jaringan gabus, berfungsi menggantikan fungsi
epidermis jika epidermis hilang, rusak, mati, atau tidak aktif lagi serta untuk
melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel
gabus yang bersifat kedap air.
b. Jaringan
dasar (parenkim), adalah jaringan yang terletak hamper di semua bagian
tumbuhan. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat bagi jaringan-jaringan lain,
berperan dalam fotosintesis, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan untuk
penyembuhan luka. Terdiri atas dua jenis, yaitu aerenkim dan klorenkim.
Aerenkim adalah jaringan parenkim dengan rongga udara yang luas, sedangkan klorenkim
adalah jaringan parenkim yang mengandung kloroplas yang berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis.
c. Jaringan
penguat (mekanik), berfungsi untuk memperkukuh tubuh tumbuhan. Berdasarkan
bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan
jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim adalah jaringan hasil diferensiasi
jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyokong dan memperkuat organ tumbuhan.
Sedangkan, jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel yang
bersifat tidak aktif dan seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan serta
berfungsi sebagai penyokong organ.
d. Jaringan
pengangkut (pembuluh), terdiri atas jaringan xilem dan jaringan floem. Xilem,
berfungsi air dan unsur hara dari akar ke daun. Floem, berfungsi mengangkut dan
mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesisdari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
C. SISTEM
ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ pokok pada tumbuhan terdiri atas
akar, batang, dan daun. Modifikasi organ pokok, misalnya bunga, buah, dan biji.
1. Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke
dalam tanah. Fungsi akar pada tumbuhan, antara lain sebagai tempat melekatnya
tumbuhan pada media (tanah), menyerap air dan garam mineral dari tanah,
memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan
sebagai alat pernapasan. Jaringan penyusun akar, antara lain epidermis,
korteks, endodermis, stele (silinder pusat), perisikel, xilem, floem, dan
empulur. Akar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu akar tunggang pada
tumbuhan dikotil, akar serabut pada tumbuhan monokotil, dan akar adventif
(bukan berasal dari akar primer).
2. Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang
tumbuh di permukaan tanah. Fungsi batang, antara lain menyalurkan air dan garam
mineral dari akar ke daun, menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh,
tempat penyimpanan cadangan makanan, serta tempat menempelnya daun, bunga, dan
buah. Jaringan penyusun batang, antara lain epidermis, korteks, stele,
endodermis, perisikel, empulur, xilem, floem, dan kambium.
3. Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang,
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga
kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Fungsi daun, antara
lain sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap CO2 dari
udara, sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta
ubtuk respirasi. Daun tersusun atas beberapa jaringan, antara lain epidermis,
mesofil, berkas pengangkut, xilem, floem, palisade (jaringan tiang), spons
(janringan bunga karang), serta stomata.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN
TEMPAT PENELITIAN
1. Hari/tanggal :
2. Pukul :
09.00 WIB-selesai
3. Tempat :
SMA NEGERI 9 GARUT
B. ALAT DAN
BAHAN
Ø 1
buah mikroskop
Ø 2
buah preparat
Ø 1
buah kaca penutup
Ø 1
buah pipet tetes
Ø 1
buah gelas kimia
Ø Akar,
batang, dan daun masing-masing pada tumbuhan dikotil dan monokotil
Ø Silet
Ø Kertas
tisu
C. PROSEDUR
KERJA
1. Mengamati
akar
a. Siapkan
kaca preparat yang telah dibersihkan dengan kertas tisu.
b. Ambillah
akar pada tumbuhan dikotil dan potonglah menggunakan silet secara melintang.
c. Selanjutnya
buatlah irisan yang lebih kecil dan tipis.
d. Kemudian
meletakkan irisan akar tersebut pada kaca preparat yang telah dibersihkan tadi.
e. Tetesi
dengan air, kemudian tutup dengan kaca penutup.
f. Amatilah
dengan menggunakan mikroskop. Atur fokus dengan baik. Jika gambar jaringannya
sudah terlihat dengan jelas, gambarlah pada table hasil pengamatan.
g. Lakukan
hal yang sama untuk mengamati akar pada tumbuhan monokotil.
2. Mengamati
batang
a. Ambil
bagian pangkal dari batang pada tumbuhan dikotil, iris tipis secara melintang
b. Letakkan
irisan tipis dan transparan potongan batang tersebut di atas kaca preparat yang
telah dibersihkan.
c. Beri
setetes air di atasnya dan tutup dengan kaca penutup.
d. Amatilah
dengan menggunakan mikroskop.
e. Gambar
hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan.
f. Ulangi
langkah yang sama untuk batang tumbuhan monokotil.
3. Mengamati
daun
a. Ambil
selembar daun pada tumbuhan dikotil, iris tipis secara melintang
b. Selanjutnya
buatlah irisan sejajar dengan potongan daun pada langkah pertama.
c. Letakkan
irisan tipis dan transparan potongan batang tersebut di atas kaca preparat yang
telah dibersihkan.
d. Beri
setetes air di atasnya dan tutup dengan kaca penutup.
e. Amatilah
dengan menggunakan mikroskop.
f. Gambar
hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan.
g. Ulangi
langkah yang sama untuk batang tumbuhan monokotil.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar hasil perbandingan
monokotil dan dikotil !!!
|
|
|
|||
Akar Dikotil
|
Batang Dikotil
|
Daun Dikotil
|
|
|
|
Akar Monokotil
|
Batang Monokotil
|
Daun Monokotil
|
Perbedaan dan
persamaan struktur akar dikotil dan monokotil
Jaringan
|
Akar Dikotil
|
Akar Monokotil
|
Epidermis
|
Bagian terluar akar
|
Bagian terluar akar
|
Korteks
|
Daerah di sebelah dalam epidermis
|
Daerah di sebelah dalam epidermis
|
Endodermis
|
Di sebelah dalam korteks
|
Di sebelah dalam korteks
|
Perisikel
|
Di sebelah dalam endodermis
|
Di sebelah dalam endodermis
|
Xilem
|
Berbentuk bintang di pusat, tersusun
radial atau membentuk jari-jari bersama dengan floem.
|
Berdekatan dengan floem.
|
Floem
|
Di antara jari-jari yang di bentuk oleh
xilem, di pisahkan oleh kambium.
|
Berdekatan dengan xilem dan tidak
dipisahkan oleh kambium.
|
Empulur
|
Bagian tengah
|
Bagian tengah
|
Perbedaan dan persamaan struktur batang
dikotil dan monokotil
Batang Dikotil
|
Batang Monokotil
|
Pada bagian terluar batang terdapat
epidermis.
|
Pada bagian terluar batang terdapat
epidermis
|
Di sebelah dalam epidermis terdapat
korteks dan stele.
|
Di sebelah dalam epidermis terdapat
meristem dasar yang pembagiannya belum begitu jelas.
|
Berkas pembuluh terletak di bagian dalam
perisikel, terdiri atas xilem dan floem yang dibatasi oleh kambium.
|
Berkas pembuluh tersebar pada meristem
dasar, dilindungi sarung berkas pengangkut, dan tidak mempunyai kambium.
|
Perbedaan dan persamaan struktur daun
dikotil dan monokotil
Jaringan
|
Daun Dikotil
|
Daun Monokotil
|
Epidermis dan kutikula
|
Lapisan permukaan atas dan bawah daun.
|
Lapisan permukaan atas dan daun.
|
Stomata
|
Melapisi permukaan atas dan bawah daun.
|
Berderet di antara urat daun.
|
Mesofil
|
Di antara lapisan epidermis atas dan
bawah
|
Pada cekungan di antara urat daun.
|
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Secara
umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan
dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh.
Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun
berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
2. Secara
umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat
stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas
pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda
pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada
tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
3. Daun
tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau
trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan.
Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas
jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya
famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang
terdapat pada tulang daun.
B. SARAN
Sebaiknya di
dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan
sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diinginkan. Selain itu kerja sama antara sesama anggota harus ditingkatkan,
terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan
sungguh-sungguh dalam melaksanakan
C. DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Jaringan
Pratiwi, D. A., Maryati Sri, Srikini, Suharno, S. Bambang. 2006. Biologi SMA kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Priadi, Arif. 2010. Sains dalam Kehidupan. Jakarta: Yuhdistira
id.wikipedia.org/wiki/Jaringan
Pratiwi, D. A., Maryati Sri, Srikini, Suharno, S. Bambang. 2006. Biologi SMA kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Priadi, Arif. 2010. Sains dalam Kehidupan. Jakarta: Yuhdistira
0 komentar :
Posting Komentar