POLEMIK PENDIDIKAN DI INDONESIA

POLEMIK PENDIDIKAN DI INDONESIA
live smart

Rabu, 10 Desember 2014

JUDUL

LAPORAN HASIL PENGAMATAN JARINGAN PADA TUMBUHAN
TUJUAN
1
Mengamati macam – macam jaringan Tumbuhan

2
Membandingkan system organ pada tumbuhan

3
Mengamati bagian akar, batang dan daun pada tumbuhan


BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Ilmu tentang struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan perlu dipelajari karena merupakan dasar dari penerapan pemanfaatan tumbuhan bagi kehidupan manusia. Selain itu ilmu tersebut juga dapat diterapkan untuk memecahkan masalah di bidang keanekaragaman hayati.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Tumbuhan ada dua macam yaitu tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup. Tumbuhan biji tertutup berkeping satu atau disebut monokotil dan tumbuhan biji berkeping dua disebut dikotil. Perbedaan dari struktur luar yaitu struktur bunga, sistem pengukuran, struktur daun dan perkecambahan. Struktur dalam perbedaannya yaitu terdiri dari pembuluh akut pada batang, akar dan daun.
Tujuan dari praktikum ini yaitu pengenalan akan jaringan pada tumbuhan untuk mengetahui perbedaan struktur organ dikotil dan monokotil melalui penampang melintang pada akar, batang, dan daun pada organ tumbuhan dikotil dan monokotil. Manfaat dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui perbedaan-perbedaan struktur organ pada dikotil dan monokotil.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian jaringan ?
2.      Apa pengertian dan fungsi dari jaringan meristem dan jaringan dewasa ?
3.      Organ-organ apa saja yang terdapat pada tumbuhan? Apa saja fungsinya?
4.      Apa perbedaan dari jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil ?

C.      TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian kali ini, antara lain sebagai berikut.
1.      Mendeskripsikan pengertian jaringan, jaringan meristem, dan jaringan dewasa.
2.      Mengetahui fungsi dari organ yang terdapat pada tumbuhan.
3.      Mengidentifikasi jaringan penyusun akar, batang, dan daun pada tumbuhan dikotil maupun monokotil.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     PENGERTIAN JARINGAN
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukun pertumbuhan pada tumbuhan (Mukhtar, 1992). Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan (Kimball, 1992). Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara perkembangan (Brotowidjoyo, 1989).

B.     MACAM-MACAM JARINGAN TUMBUHAN
Jaringan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan dewasa (permanen).
1.      Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya (Yartim, 1987). Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang kecil (Prawiro, 1997).
Jaringan meristem memiliki ciri-ciri, antara lain: aktif membelah dan belum mengalami deferensiasi, berukuran kecil dan berdinding tipis, memiliki nukleus yang relative kecil, bervakuola kecil, dan mengandung banyak sitoplasma, serta berbentuk kuboid atau prismatik.
Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem terbagi menjadi tiga, antara lain :
a.       Meristem lateral (samping), adalah meristem yang terdapat di kambium dan kambium gabus (felogen).
b.      Meristem interkalar (antara), adalah meristem  yang terdapat di jaringan dewasa dan terdapat di pangkal ruas batang.
c.       Meristem apikal (ujung), adalah meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar.
Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem terbagi  menjadi tiga, antara lain :
a.       Promeristem, adalah jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan msih dalam tingkat embrio.
b.      Meristem primer, adalah meristem yang berasal dari sel-sel embrional yang merupakan kelanjutan dari pertumbuhan dan perkembangan embrio atau lembaga yang terdapat di ujung batang serta ujung akar.
c.       Meristem sekunder, adalah meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah terhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali.

2.      Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak aktif membelah dan telah mengalami deferensiasi.
a.       Jaringan pelindung, berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus. Jaringan epidermis, berfungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya, tempat masuknya air dan mineral pada akar muda, epidermis air untuk transpirasi. untuk keluar masuknya O2 dan CO2. Jaringan gabus, berfungsi menggantikan fungsi epidermis jika epidermis hilang, rusak, mati, atau tidak aktif lagi serta untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air.






b.      Jaringan dasar (parenkim), adalah jaringan yang terletak hamper di semua bagian tumbuhan. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat bagi jaringan-jaringan lain, berperan dalam fotosintesis, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan untuk penyembuhan luka. Terdiri atas dua jenis, yaitu aerenkim dan klorenkim. Aerenkim adalah jaringan parenkim dengan rongga udara yang luas, sedangkan klorenkim adalah jaringan parenkim yang mengandung kloroplas yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
c.       Jaringan penguat (mekanik), berfungsi untuk memperkukuh tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim adalah jaringan hasil diferensiasi jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyokong dan memperkuat organ tumbuhan. Sedangkan, jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel yang bersifat tidak aktif dan seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan serta berfungsi sebagai penyokong organ.
d.      Jaringan pengangkut (pembuluh), terdiri atas jaringan xilem dan jaringan floem. Xilem, berfungsi air dan unsur hara dari akar ke daun. Floem, berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesisdari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

C.      SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN
Organ pokok pada tumbuhan terdiri atas akar, batang, dan daun. Modifikasi organ pokok, misalnya bunga, buah, dan biji.
1.      Akar
Akar adalah organ tumbuhan yang masuk ke dalam tanah. Fungsi akar pada tumbuhan, antara lain sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media (tanah), menyerap air dan garam mineral dari tanah, memperkuat berdirinya tumbuhan, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan sebagai alat pernapasan. Jaringan penyusun akar, antara lain epidermis, korteks, endodermis, stele (silinder pusat), perisikel, xilem, floem, dan empulur. Akar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu akar tunggang pada tumbuhan dikotil, akar serabut pada tumbuhan monokotil, dan akar adventif (bukan berasal dari akar primer).
2.      Batang
Batang merupakan organ tumbuhan yang tumbuh di permukaan tanah. Fungsi batang, antara lain menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun, menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh, tempat penyimpanan cadangan makanan, serta tempat menempelnya daun, bunga, dan buah. Jaringan penyusun batang, antara lain epidermis, korteks, stele, endodermis, perisikel, empulur, xilem, floem, dan kambium.
3.      Daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Fungsi daun, antara lain sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, menyerap COdari udara, sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi, serta ubtuk respirasi. Daun tersusun atas beberapa jaringan, antara lain epidermis, mesofil, berkas pengangkut, xilem, floem, palisade (jaringan tiang), spons (janringan bunga karang), serta stomata.
















BAB III
METODE PENELITIAN
A.     WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1.      Hari/tanggal              :
2.      Pukul                          : 09.00 WIB-selesai
3.      Tempat                       : SMA NEGERI 9 GARUT
B.     ALAT DAN BAHAN
Ø  1 buah mikroskop
Ø  2 buah preparat
Ø  1 buah kaca penutup
Ø  1 buah pipet tetes
Ø  1 buah gelas kimia
Ø  Akar, batang, dan daun masing-masing pada tumbuhan dikotil dan monokotil
Ø  Silet
Ø  Kertas tisu
C.      PROSEDUR KERJA
1.     Mengamati akar
a.       Siapkan kaca preparat yang telah dibersihkan dengan kertas tisu.
b.      Ambillah akar pada tumbuhan dikotil dan potonglah menggunakan silet secara melintang.
c.       Selanjutnya buatlah irisan yang lebih kecil dan tipis.
d.      Kemudian meletakkan irisan akar tersebut pada kaca preparat yang telah dibersihkan tadi.
e.       Tetesi dengan air, kemudian tutup dengan kaca penutup.
f.        Amatilah dengan menggunakan mikroskop. Atur fokus dengan baik. Jika gambar jaringannya sudah terlihat dengan jelas, gambarlah pada table hasil pengamatan.
g.       Lakukan hal yang sama untuk mengamati akar pada tumbuhan monokotil.










2.     Mengamati batang
a.       Ambil bagian pangkal dari batang pada tumbuhan dikotil, iris tipis secara melintang
b.      Letakkan irisan tipis dan transparan potongan batang tersebut di atas kaca preparat yang telah       dibersihkan.
c.        Beri setetes air di atasnya dan tutup dengan kaca penutup.
d.      Amatilah dengan menggunakan mikroskop.
e.       Gambar hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan.
f.        Ulangi langkah yang sama untuk batang tumbuhan monokotil.

3.     Mengamati daun
a.       Ambil selembar daun pada tumbuhan dikotil, iris tipis secara melintang
b.      Selanjutnya buatlah irisan sejajar dengan potongan daun pada langkah pertama.
c.       Letakkan irisan tipis dan transparan potongan batang tersebut di atas kaca preparat yang telah dibersihkan.
d.      Beri setetes air di atasnya dan tutup dengan kaca penutup.
e.       Amatilah dengan menggunakan mikroskop.
f.        Gambar hasil pengamatan di tabel hasil pengamatan.
g.       Ulangi langkah yang sama untuk batang tumbuhan monokotil.
  















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar hasil perbandingan monokotil dan dikotil !!!
 




Akar Dikotil
Batang Dikotil
Daun Dikotil

 




Akar Monokotil
Batang Monokotil
Daun Monokotil

 
















Perbedaan dan persamaan struktur akar dikotil dan monokotil
Jaringan
Akar Dikotil
Akar Monokotil
Epidermis
Bagian terluar akar
Bagian terluar akar
Korteks
Daerah di sebelah dalam epidermis
Daerah di sebelah dalam epidermis
Endodermis
Di sebelah dalam korteks
Di sebelah dalam korteks
Perisikel
Di sebelah dalam endodermis
Di sebelah dalam endodermis
Xilem
Berbentuk bintang di pusat, tersusun radial atau membentuk jari-jari bersama dengan floem.
Berdekatan dengan floem.
Floem
Di antara jari-jari yang di bentuk oleh xilem, di pisahkan oleh kambium.
Berdekatan dengan xilem dan tidak dipisahkan oleh kambium.
Empulur
Bagian tengah
Bagian tengah


Perbedaan dan persamaan struktur batang dikotil dan monokotil
Batang Dikotil
Batang Monokotil
Pada bagian terluar batang terdapat epidermis.
Pada bagian terluar batang terdapat epidermis
Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks dan stele.
Di sebelah dalam epidermis terdapat meristem dasar yang pembagiannya belum begitu jelas.
Berkas pembuluh terletak di bagian dalam perisikel, terdiri atas xilem dan floem yang dibatasi oleh kambium.
Berkas pembuluh tersebar pada meristem dasar, dilindungi sarung berkas pengangkut, dan tidak mempunyai kambium.


Perbedaan dan persamaan struktur daun dikotil dan monokotil
Jaringan
Daun Dikotil
Daun Monokotil
Epidermis dan kutikula
Lapisan permukaan atas dan bawah daun.
Lapisan permukaan atas dan daun.
Stomata
Melapisi permukaan atas dan bawah daun.
Berderet di antara urat daun.
Mesofil
Di antara lapisan epidermis atas dan bawah
Pada cekungan di antara urat daun.










BAB V
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
1.      Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
2.      Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
3.      Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

B.     SARAN
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara sesama anggota harus ditingkatkan, terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat dengan benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan 

C. DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Jaringan
Pratiwi, D. A., Maryati Sri, Srikini, Suharno, S. Bambang. 2006. Biologi SMA kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Priadi, Arif. 2010. Sains dalam Kehidupan. Jakarta: Yuhdistira


0 komentar :

Posting Komentar